Sabtu, Januari 10, 2015

Analisis perilaku konsumen melalui pendekatan utiliti




Tujuan mempelajan perilaku konsumen adalah melihat bagaimana konsumen mempengaruhi usaha perusahaan melalui permintaan akan barang/ jasa yang dihasilkan perusahaan. Permintaan konsumen inilah yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan untuk menentukan macam barang, jumlah barang, biaya barang, dan harga jual barang yang dihasilkan perusahaan.

Perilaku konsumen dapat dianalisis melalui pendekatan IC. Definisi IC adalah kurva yang menunjukkan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukkan kombinasi antara barang yang dikonsumsi (2 barang) yang memberikan kepuasan yang sama. Kepuasan maksimum konsumen dalam mengkonsumsi barang akan tercapai, apabila garis anggaran bersinggungan dengan IC. Premis yang digunakan dalam menjelaskan definisi tersebut adalah:
a. konsumen selalu berusaha memaksimumkan kepuasan.
b. cita rasa konsumen tercermin dalam IC yang jumlahnya tak terhingga dan tidak saling berpotongan satu sama lain.
c. pendapatan konsumen dan harga-harga barang diketahui dan tergambar dalam garis anggaran (budget constraint).

Dampak perubahan harga barang, penghasilan konsumen, dan selera konsumen terhadap jumlah barang yang diminta adalah:
a. apabila harga barang yang dihadapi konsumen berubah, maka konsumen akan mengubah pola konsumsinya. Inforinasi ini relevan bagi perusahaan dalam menentukan hargajual barang.
b. apabila penghasiian konsumen mengalami perubahan, maka konsumen akan mengubah pola konsumsinya. Analisis ini mendasari konsepelastisitas pendapatan yang berguna untuk meramalkan pengaruh perubahan suasana dunia usaha terhadap fungsi permintaan dan fungsi potensi pasar.
c. apabila selera konsumen terhadap suatu barang berubah, maka IC akan berubah juga. Informasi ini berguna untuk melihat dampak perikianan terhadap selera konsumen yang selanjutnya mempengaruhi permintaan barang.

Di samping menggunakan pendekatan IC, perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang dapat dianalisis dengan menggunakan pcndekatan atribut. Definisi atribut adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atan pemilikan barang tersebut. Contoh atribut, sebuah mobil antara lain: jasa pengangkutan, prestise, keamanan, dan lain sebagainya. Sedang yang dimaksud dengan garis batas efisiensi (efficiency frontier) adalah batas luar dan merupakan kombinasi dua atribut yang dapat dicapai konsumen dengan batas anggaran tertentu (budget constraint). Kepuasan maksimurri konsumen tercapai apabila efficiency frontier disinggung oleh IC konsurnen tersebut.

Perubahan harga barang, penghasilan konsumen, dan persepsi konsumen terhadap efficiency frontier adalah:
a. apabila harga barang tunin, maka efficiency frontier bergeser keluar dan sebaliknya apabila harga barang naik, efficiency fronhier bergeserke dalam

mendekati titik asal nol (O),
b. apabila penghasilan meningkat dan barang yang dikonsumsi itu normal sifatnya tentu efficiency frontier seluruhnya bergeser sejajar keluar dan
sebaliknya penghasilan menurun, maka efficiency frontier akan bergeser kekiri.
c. persepsi konsumen berhubungan dengan jumlah atribut yang terdapat dalam suatu barang. Apabila konsumen merasa atribut suatu barang meningkat, maka efficiency frontier akan bergeser ke kanan.

Simpulan
Pendekatan teori konsumen seperti yang telah diuraikan di muka ada dua (2) yaitu: pendekatan IC dan pendekatan atribut. Penghasilan konsumen, selera
konsumen, dan persepsi konsumen alkan mengubah IC dan efficiency frontier yang selanjutnya akan mengubah posisi/titik kepuasan maksimum konsumen tersebut. Pada pendekatan atribut ada beberapa atribut barang (misalnya: prestise, status, keamanan dan sebagainya) yang hanya dapat ditentukan secara subyektif. Analisis pendekatan IC dan atribut menghasilkan informasi yang relevan bagi perusabaan dalam menentukan harga jual barang, mengetahui potensi pasar, melihat dampak perikianan suatu produk dan lain sebagainya.

Sumber: http://literaturekonomi.blogspot.com/2014/01/analisis-perilaku-konsumen-melalui.html

Perilaku konsumen dalam pembelian online


Konsumen merupakan seorang raja dalam sebuah perdagangan. Konsumen selalu menginginkan sesuatu dengan harga murah dan kualitas baik, selain itu juga seorang konsumen biasanya menginginkan kemudahan dalam proses berbelanjanya. Untuk mempermudah konsumen dalam mebeli suatu produk maka muncullah cara berbelanja secara online atau juga dikenal sebagai online shop. 
    Cara belanja secara online ini maksudnya adalah konsumen tidak melihat secara langsung barang yang dijual, tapi hanya bisa melihatnya melalui foto/ gambar. Jika sudah cocok/ sesuai dengan model, keinginan dan harga produk yang diinginkan maka konsumen akan memesan kepada penjual. Penjual dan pembeli lalu melaksanakan proses transaksi secara lebih intensif. Biasanya prosuk yang sudah dibeli dikirimkan melalui jasa pengiriman kilat. Dengan syarat konsumen harus mentransfer terlebih dahulu uang pembelian dan mengirimkan bukti transfernya. Dengan adanya media jejaring sosial sistem penjualan secara online ini semakin banyak digunakan baik oleh konsumen maupun oleh penjual. Ditambah juga sekarang semakin banyak konsumen menggunakan handphone blackberry yang juga merupakan salah satu media berjualan online.
    Ada banyak alasan konsumen untuk menggunakan media berbelanja secara online ini salah satunya adalah efisiensi waktu untuk mencari sebuah barang. Alasan lainnya adalah harga yang sama dengan harga toko, jenisnya berfariatif, bisa dilihat dalam satu tempat dan lain-lain. Berbelanja secara online memang sangat memudahkan konsumen yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja tetapi ingin mengikuti perkembangan model. Namum diantara kemudahan tersebut berbelanja secara onlinepun ternyata memiliki kekurangan. Kekurangannya antara lain terkadang apa yang diinginkan berbeda dengan yang didapatkan, proses pengiriman yang cukup lama dan tidak bisa melihat langsung sebuah produk.

Sumber: http://larasatinia.blogspot.com/2012/11/tugas-2-softskill-analisis-perilaku.html

Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.
Adapun yang mempengaruhi faktor-faktor perilaku konsumen antara lain, kekuatan social budaya terdiri dari factor budaya, tingkat social, kelompok anutan ( small reference groups) dan keluarga. Sedangkan kekuatan psikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
a. Kebudayaan.
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
b. Kelas sosial.
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.
c. Kelompok referensi kecil.
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll.
d. Keluarga.
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
– Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
– Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
– Siapa yang melakukan pembelian.
– Siapa pemakai produknya.
e. Pengalaman.
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
f. Kepribadian.
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk beringkah laku.
g. Sikap dan kepercayaan.
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya.
h. Konsep diri.
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.

SUMBER:
http://batavia1991.wordpress.com/2011/10/19/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen-dalam-pengambilan-keputusan-pembelian-suatu-produk/

Pengertian dan tujuan mempelajari perilaku konsumen

PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
Menurut LambHair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)
Menurut EngelBlackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalahtindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk,jasa,gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.

BEBERAPA TUJUAN MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN

1. Membuat produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen
Inilah hal yang terpenting untuk dilakukan oleh seorang pemasar atau pelaku bisnis yaitu bahwa semua produk yang ia hasilkan dapat di terima dipasar dan laku oleh konsumen. Dengan adanya hal ini maka hal ini akan menandakan bahwa apa yg ia lakukan didalam bisnis akan menghasilkan keberhasilan, dengan ini maka ia pun akan mendapatkan keuntungan atau laba yang besar.
2. Mendapatkan keloyalan dari konsumen kepada produk yang telah dibuat
Selain untuk membuat produk yang ada didalam pasar dapat diterima oleh pihak konsumen, tujuan lain dalam mempelajari perilaku konsumen bagi pemasar adalah untuk mendapatkan keloyalan dari pihak konsumen terhadap dirinya. Konsumen tak hanya akan memakai dan membeli barang yang telah ia produksi namun konsumen akan menjadi loyal terhadap barang tersebut. Dengan keloyalan ini, konsumen akan menjadi setia dan tak akan begitu mudah untuk beralih menggunakan produk yang lain. Selain itu, konsumen juga dapat untuk diposisikan sebagai agen pemasaran gratis kepada orang lain.

SUMBER :
http://www.bimbingan.org/tujuan-mempelajari-perilaku-konsumen-bagi-pemasar.htm
http://esty.staff.uns.ac.id/definisi-perilaku-konsumen/